Sabtu, 24 Juli 2010

Between Two Maknaes

(Sooyoung’s POV)
“Yah, Maknae!” suaraku yang sangat keras mengalahkan segala hiruk pikuk di ruang tunggu yang luas itu─termasuk jeritan Sulli yang memarahi Jonghyun yang terus mencolek-colek pipinya dan suara Junsu-oppa yang menyanyikan I Will Survive-nya Cake dengan (sangat mengherankan untuk seorang Junsu-oppa) fals dan suara gitar Sungmin-oppa yang sedang memamerkan lagu ciptaan barunya pada Sunny.
“Ya?” kata Changmin-oppa sambil berdiri dari sisi lain ruangan.
Kyuhyun-oppa yang sedang mengobrol dengan Hankyung-oppa langsung menoleh padaku.
“Ada apa Noona?” teriak Taemin dari seberang ruangan yang terjauh dariku.
“Yow! What’s up Sis?” teriak Stephanie-unni yang hanya berjarak dua meter dariku, yang tadi sibuk mengajarkan popping pada Key.
Sementara itu Krystal berusaha menyingkarkan Onew dari depan wajahnya untuk bisa melihatku lebih jelas.
“Ah, Sooyoungie. Kau memanggilku?” kata Ryeowook-oppa sambil tersenyum.
Dan mereka berenam melakukannya dalam waktu yang hampir bersamaan. Luar biasa!
“Umm, Unni, sepertinya mereka mengira Unni memanggil mereka...” kata Seohyun hampir berbisik.
Aku memandang para Maknae lain dengan tampang meminta maaf.
“Mianeyo! Aku berteriak padanya,” kataku sambil menunjuk Seohyun yang duduk di sebelahku.
Bukan salahku kalau mereka mengira mereka yang dipanggil. Maksudku, yang berteriak kan aku, SNSD, bukan Jaejoong-oppa, Sunday-oneechan, Heechul-oppa, Jonghyun atau Vick-unni. Seharusnya mereka tahu aku berteriak pada Seohyun, maknaeku sendiri.
“Yah, Shiksin! Kau jangan memanggil ‘Maknae’ di sini!” Stephanie-unni berteriak.
“Iya Noona! Kau membuat bingung saja!” kata Taemin.
Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal.
Tadi aku berteriak pada Seohyun karena dia terus-terusan meledekku suka pada Kyuhyun sepanjang hari ini. Dan itu sangat mengganggu. Apalagi karena orangnya, Kyuhyun-oppa, ada di ruangan ini bersama kami.
Oke, aku memang suka pada Kyuhyun-oppa. Dan Seohyun memang benar, aku memang sering meliriknya. Tapi dia tidak tahu aku baru saja ditolak Kyuhyun-oppa seminggu yang lalu. Dan mendengar gosip Kau menyukai orang yang memang Kau sukai, yang baru saja menolakmu seminggu yang lalu, jelas bukan hal yang diinginkan seorang gadis 20 tahun sepertiku.
“Unni, Kyuhyun-oppa tadi melihat ke arahmu!” bisik Seohyun.
Aku memukul lengannya pelan. Sebal sekali. Sejak kapan maknae ini menjadi iseng begini? Biasanya dia tidak mau mencari masalah, apalagi untuk orang yang tergolong kejam seperti aku. Tidak, jangan bandingkan aku dengan Tiffany atau Sunday-oneechan. Mereka berdua jelas sangat lembut. Bandingkan aku dengan Kangin-oppa. Kekejaman kami cuma berbeda tipis.
Aku memutuskan sudah saatnya meninggalkan Seohyun. Jadi aku bangkit dan menuju ke tempat Luna, Dana-unni dan Lina-unni sedang bergosip. Setidaknya tidak satupun dari mereka yang tahu tentang gosip itu.
*****
“Maknae! Aku akan membunuhmu!” aku berteriak di koridor.
Aku melihat punggung Seohyun menghilang ke dalam ruang ganti SNSD. Pasti dia mencari perlindungan pada Hyoyeon dan Taeyeon yang selalu membelanya. Tidak adil! Maksudku, aku memang tidak mau dianggap kecil meskipun aku maknae ke-3 di SNSD. Tapi bukan berarti harus SELALU Seohyun yang dibela dan aku dimarahi kan? Apalagi kali ini jelas-jelas dia yang salah.
Aku tidak peduli akan ada yang marah atau protes dengan keberisikanku. Aku hanya ingin menangkap maknae jelek itu, mengikatnya dan membuangnya ke Sungai Han. Dia sudah keterlaluan sekali. Bayangkan, tadi saat sarapan dia berkata pada Kyuhyun-oppa begini: “Oppa, Sooyoung-unni ingin membicarakan sesuatu dengan Oppa.”
Aku yakin tadi wajahku langsung merah saat mendengarnya. Dan Kyuhyun-oppa memandangku dengan tatapan terganggu, sebal, marah, jijik dan entahlah apalagi. Oke, aku tahu dia tidak menyukaiku, dan aku masih ingat dia berkata, “Sooyoung-ssi, lupakan saja bahwa Kau menyukaiku karena aku tidak akan pernah menyukaimu” dan aku juga sadar bahwa memang aku dan dia tidak cocok, dan aku juga sedang berada dalam masa-masa berusaha melupakan bahwa aku menyukainya seperti yang disuruhnya. Tapi TIDAK PERLU BERTAMPANG SEPERTI AKU ADALAH PEMBUNUH begitu!
Aku memutuskan untuk tidak jadi memburu Seohyun ke dalam ruang ganti SNSD karena itu hanya akan membuat yang lain bertanya, “Kenapa Kau mengejar Seobaby?”. Dan jelas aku tidak bisa menjawab, “Karena dia baru saja mengatakan pada Kyuhyun-oppa bahwa aku ingin berbicara padanya” karena kalau aku mengatakannya yang lain pasti akan bertanya lagi “Kenapa Seohyun-ah mengatakan itu?”. Dan aku tahu Seohyun akan menjawab dengan tampang polosnya, “Karena Sooyoung-unni menyukainya”, dan aku tahu setelah itu aku akan menjadi bulan-bulanan ledekan member-member yang lain.
Aku membalikkan badan, memutuskan untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan di ruang SHINee. Mereka satu-satunya idol-grup SM yang SEMUA membernya tidak mencemaskan berat badan dan makanan. Ayolah, aku paham bagaimana CSJH, f(x) dan member-memberku yang lain berusaha menjaga pola makan dan memperhatikan semua yang masuk ke mulut mereka. Tapi aku tidak paham dengan DBSK dan Super Junior. Maksudku, MEREKA KAN LAKI-LAKI! Kenapa mereka harus memperhatikan berat badan dan segala macamnya itu? Menurutku Shindong-oppa saja sudah cukup untuk menjadi bukti bahwa cowok gendut disukai juga oleh para gadis. Ohya, dan tidak hanya cowok gendut. Cewek gendut juga. Buktinya Shinyoung-unni yang fansnya hampir menyamai fans Kangin-oppa.
“Noona!” teriak Key saat melihatku. “Lihat jaket baruku? Bagus, kan?”
Dia berdiri di hadapanku sambil bergaya seolah-olah sedang pemotretan dengan jaket berumbai-rumbainya. Aku mengangkat alis.
“Tidak bagus ya?” katanya dengan bibir mencebik.
Aku tertawa dan mengacak-acak rambutnya. “Bagus kok! Tapi Kau tidak perlu berpose seperti itu.”
Key tersenyum dan memelukku.
“Gomawoyo, Noona!”
Aku berjalan ke tempat Onew duduk sambil makan ramen.
“Jinki-ah...” aku berusaha membuatnya sadar bahwa aku mau mencicipi ramennya.
Mencicipi? Oke. Aku juga mau satu tub besar ramen seperti itu.
“Ne?” dia bertanya sambil menyedot ramennya yang masih mengepulkan asap itu. Wah, sepertinya enak sekali!
“Aku mau itu,” kataku memohon.
“Katakan baik-baik!”
Aku mendengus sebal. Itu adalah salah satu hal yang aku sebali dari member-member SHINee. Mereka selalu mencari kesempatan untuk membalas semua kesemena-menaan kami (para sunbae) pada mereka saat kami membutuhkan mereka.
“Onew yang ganteng, aku mau ramen!” kataku se-aegyo mungkin. Yah, memang tidak seperti Sunny tentu saja. Tapi menurutku lebih baik daripada aegyo Kibum-oppa yang aku lihat di TV minggu lalu.
“Kau harus memangilku ‘Oppa’ dulu,” kata Onew sambil tersenyum licik.
“Yah! Kenapa aku harus memanggilmu ‘Oppa’?!” kataku galak.
“Sooyoungie,” Onew menolehkan kepalanya padaku, wajahnya berkeringat karena ramen yang panas dan terlihat sangat sedap itu. “... kalau Kau lupa, aku akan mengingatkanmu. Aku lebih tua daripadamu.”
Hal itu lagi! Apa aku tidak bisa menikmati menjadi Noona? Maksudku, sebelum ada SHINee dan f(x), aku adalah salah satu artis SM termuda dan karena itu sering ‘dikecilkan’ oleh yang lain. Dan saat muncul SHINee dan f(x) untuk pertama kalinya aku menjadi sunbae dan dipanggil ‘Noona’ oleh member-member SHINee. Tapi si Onew ini selalu minta dipanggil ‘Oppa’. Aku merasa menjadi terlalu muda kalau harus memanggil ‘Oppa’ pada hobbaeku sendiri.
“Kau cuma lebih tua dua bulan daripadaku!”
“Tapi tahun lahir kita sudah berbeda, Sooyoungie...”
Aku mendecakkan bibir.
“Tapi itu cuma dua bulan. Paling tidak Kau harus lebih tua enam bulan daripadaku agar aku bisa memanggilmu ‘Oppa’!”
“Yah! Sooyoung-ah!” seseorang menepuk bahuku dari sisi lainku. Aku menoleh dan melihat Jonghyun tersenyum padaku. Dan aku tahu itu adalah jenis senyuman yang tidak terlalu baik.
“Kenapa Kau memanggilku ‘Sooyoung-ah. Panggil aku ‘Noona’!” kataku galak.
Jonghyun menyeringai. “Kau hanya lebih muda dua bulan daripadaku. Setidaknya Kau harus lebih....” dia mengulang kata-kataku dengan sama persis.
Dengan kesal aku meninggalkan mereka dan keluar dari ruangan ini.
Keluar dari sana aku bingung mau kemana. Bingung dan kesal. Satu-satunya alasan aku menjauhi ruangan SHINee hanyalah Jonghyun. Onew, yah dia memang menyebalkan kalau sedang sok tua, tapi dia selalu baik dan seru kalau bercanda. Dan ketiga maknae selalu dengan manjanya memanggilku ‘Noona’. Sementara Jonghyun, dia selalu punya seribu satu macam tingkah yang bisa membuatku ingin mengikatnya dengan Seohyun berdua, lalu melemparkan mereka ke Sungai Han. Oh tidak, kalau perlu ke Sungai Yang Tse Kiang saja yang lebih jauh agar mereka tidak tahu jalan pulang.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Jonghyun ‘menawar’ untuk tidak memanggilku ‘Noona’. Tapi jelas aku tetap tidak mau. Oke, Onew memang lebih tua sehingga aku tidak bisa memaksanya memanggilku ‘Noona’. Aku tahu Shinee World tidak kejam, tapi siapa tahu mereka mau memutilasi kalau aku ketahuan memaksa leader idola mereka memanggilku ‘Noona’. Dan, ohya, aku tidak suka dipanggil ‘Sunbaenim’. Aku tidak keberatan memanggil sunbaeku ‘Sunbaenim’, tapi aku tidak suka kalau aku yang dipanggil begitu.
“Sooyoungie! Kau mau kemana?” Jaejoong-oppa berjalan dari arah sebalikku.
“Mmm, mencari sesuatu yang bisa dimakan,” kataku agak malu. Tentu saja. Karena aku tahu Jaejoong-oppa menghitung berapa kimchi dan menimbang setiap nasi yang akan dimakannya.
Dia tertawa.
“Ke ruang DBSK saja. Tadi aku lihat Changmin-ah membawa banyak sekali coklat dan aku tidak mau dia kekenyangan dan tidak bisa tampil nanti malam.”
Kami mengucapkan “See you” dan aku berjalan dengan penuh suka cita ke lift, menuju lantai tiga, ke ruangan DBSK.
Tapi, saat pintu lift terbuka, aku ternganga melihat siapa yang ada di sana. KYUHYUN-OPPA!
Lebih daripada Jonghyun, lebih daripada Onew yang sedang sok tua, lebih daripada si kecil Seohyun, bahkan lebih daripada mereka bertiga dijadikan satu, aku BENAR-BENAR tidak ingin bertemu denganNYA. Tidak saat suasana hatiku sedang bahagia karena akan makan (banyak) coklat. Sepertinya... rasanya... menurutku bertemu Kyuhyun-oppa bagiku sekarang hampir sama seperti mimpi buruk.
“Sooyoung-ssi, lupakan saja bahwa Kau menyukaiku karena aku tidak akan pernah menyukaimu.” Aku masih ingat setiap kata yang diucapkannya dengan dingin, tanpa emosi, padaku sepuluh hari yang lalu.
Aku tidak suka padanya...
Aku tidak suka padanya...
Aku tidak suka padanya...
Aku tidak suka padanya...
Aku suka padanya...
Sekeras apapun aku berusaha melupakan Kyuhyun-oppa. Sekeras apapun aku berusaha bersikap seolah-olah aku tidak menyukainya. Dan seberapa pedihnyapun hatiku saat dia menolakku, aku tetap belum bisa BENAR-BENAR tidak menyukainya. Tidak, saat aku harus melihatnya dengan kaus polo biru muda dan celana jins hitam keren seperti ini. Maksudku, dia benar-benar keren! Bahkan saat diam seperti ini! Apalagi saat dia menyanyi. Suaranya benar-benar membuatku meleleh.
“Ah, sunbaenim! Anyonghaseyoo!” kataku sambil membungkuk sedikit saat masuk. Dia menganggukkan kepalanya, lalu menoleh ke arah lain.
Aku tidak ingat kapan terakhir kali aku memanggil member Super Junior ‘sunbaenim’. Itu hanya terjadi di awal debut SNSD. Bahkan sebelumnya, saat kami masih training, aku sudah memanggil mereka ‘Oppa’. Tapi, menurutku ‘Oppa’ agak terlalu pribadi untuk Kyuhyun-oppa pada saat ini. Paling tidak untuk diucapkan langsung pada orangnya.
Aku sangat bersyukur saat lift berhenti di lantai tiga. Aku cepat-cepat keluar tanpa mengucapkan apapun.
Dan aku langsung berbelok masuk ke ruangan DBSK. Ada Junsu-oppa, Yoochun-oppa dan Changmin-oppa (dan coklat-coklatnya) di dalam.
“Hai Sooyong-ie!” sapa Junsu-oppa ceria. Yoochun-oppa melambai dengan masih memegang stick PS3-nya.
Dan Changmin-oppa, tebak dia bilang apa!
“Sooyoungie, tadi Cassie memberiku coklat banyak sekali. Ayo sini! Kau mau kan?”
Hehehe. Changmin-oppa jjang!!!


Bersambung...

2 komentar:

  1. ffnya bagus chinggoo. tapi kayanya lebih bagus kalo ditambahin foto kyuyoung dan changsoo deh.

    penasaran kelanjutnnnya....
    kyuhyun jahat banget sama sooyoung unnie.
    ditunggu kelanjutannya ya :p

    BalasHapus
  2. wah, gue baru tau ada blog ini pas browsing tentang changmin. keren bo!
    mba/mas author, anda pasti sering baca fanfic inggris. soalnya tema sama bahasanya mirip.
    lanjutin! hwaiting!

    btw, gue ga tau cara komen selain jadi anonym. gw ga punya akun blogspot, LJ atopun wordpress.
    nama gw gian. salam kenal

    BalasHapus